Air asam tambang merupakan limbah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas penambangan. Limbah air asam tambang terbentuk karena adanya proses oksidasi mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral sulfida lainnya yang tersingkap pada permukaan tanah. Identifikasi air asam tambang perlu dikaji sebagai usaha untuk menentukan potensi material membentuk asam melalui parameter analisis geokimia dengan metode net acid generation pada sampel material. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan metode komposit pada 6 jenis material yang diambil dari 21 lokasi pengamatan yang ditentukan dengan menggunakan metode simple ramdom sampling. Sampel material dianalisis pada laboratorium dengan menggunakan analisis geokimia metode net acid generation (NAG) dengan 4 parameter acuan yaitu : total sulfur, acd neutralizing capacity, maximum potentially acidity, net acid production potential. Hasil analisis geokimia kemudian di klasifkasikan berdsarkan sifat keasaman menjadi material potentially acid forming atau non acid forming. Hasil pengujian menyimpulkan Mz1 merupakan material topsoil pada lapisan overburden, Mz2 merupakan material subsoil overburden, Mz3 merupakan material claystone overburden, Mz4 merupakan material siltstone overburden, dan Mz5 merupakan material sandstone overburden diidentifikasi sebagai material non acid forming atau material non acid forming tipe 1. Mz6 merupakan material claystone interburden berdasarkan diidentifikasi sebagai material potentially acid forming atau material potentially acid forming tipe 3.
Copyrights © 2024