Kelimpahan spesies nannofosil berkapur sebagai indikator lingkungan pengendapan purba dan rekonstruksi biokronologi pada umur Miosen telah diobservasi dengan metode semi quantitatif pada Formasi Jampang Anggota Cikarang, Ciletuh, Jawa Barat. Tujuh puluh preparasi nannofossil dari litologi batupasir dengan interval 10 sampai 30 sentimeter diidentifikasi dan kemudian dianalisis paleonvironment dengan teknik estimasi kelimpahan relatif coccoliths (K- r strategic) pada pembesaran 1000 × di mikroskop binokular polarisasi. Kondisi lingkungan purba pada zona oligotropik dicirikan oleh parameter yaitu jumlah produktivitas yang berlimpah dari Reticulofenestra berukuran besar dan kelimpahan dari Speholithus spp. yang relatif. Indikator dengan kondisi sebaliknya disebut eutropik. Berdasarkan 27 spesies yang telah diidentifikasi dan dominasi distribusi warm-water taxa (Sphenolithus spp.), pada Miosen awal Formasi ini terendapkan pada kondisi oligotropik dan temperatur air laut hangat berdasarkan produktivitas Sphenolithus spp. (15-35 %) yang relatif dominan dan menerus selama Miosen awal. Indikator perubahan drastis dari lingkungan purba ditunjukkan dengan perubahan variasi ukuran serta kelimpahan dari Reticulofenestra spp. ukuran kecil (total kelimpahan 75%) dan indikasi kondisi eutrofikasi dengan ketidakhadiran Discoaster serta penurunan jumlah kelimpahan dari Sphenolithus spp. (kurang dari 10%) dengan perubahan dari kondisi oligotropik menjadi eutropik terjadi pada umur 17.721 Ma (NN4).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023