Latar belakang : Menatruasi dialami oleh wanita sebagai proses fisiologis pada organ reproduksinya. Masalah umum yang dirasakan oleh wanita pada usia subur adalah nyeri haid.  Nyeri haid dirasakan oleh sebesar 64,25% wanita Indonesia. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan intensitas nyeri haid bervariasi antara satu orang dengan yang lainnya, salah satunya yaitu kualitas tidur yang buruk dan Body Mass Index (BMI) yang tidak normal. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis hubungan kualitas tidur, BMI, dan intensitas nyeri haid pada remaja. Metode penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner derajat nyeri haid yang menggunakan skala NRS, kuesioner kualitas tidur yang dikenal dengan PSQI, dan pengukuran BMI untuk menilai status gizi. Sebanyak 72 orang dilibatkan dalam sampel penelitian. Hasil penelitian ini di Uji menggunakan Uji Correlation Bivariat pearson. Hasil penelitian : Hasil penelitian yang menggunakan Uji Korelasi Bivariat Pearson menunjukkan adanya nilai hubungan antara kualitas tidur dan intensitas nyeri haid yang signifikan (r=0,270). Sebaliknya korelasi BMI dengan intensitas nyeri haid menunjukkan nilai yang tidak signifikan (r=-0,096). Kesimpulan : Ada hubungan antara kualitas tidur dengan intensitas nyeri haid (r=0.270). tetapi tidak ada hubungan antara BMI dengan intensitas nyeri haid (r=-0.096).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024