Tulisan ini mengkaji metode dakwah dan implikasinya terhadap pembentukan perilaku sosial masyarakat nelayan di pesisir Kuala Langsa Aceh. Tulisan ini mengungkap, bahwa metode dakwah yang dilakukan dai di Kuala Langsa belum memberikan perubahan terhadap perilaku sosial masyarakat nelayan. Masyarakat belum memahami agama sebagai etos kerja, melainkan sebatas wacana ibadah dalam arti yang sempit, yakni sebagai ritual keagamaan yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Dakwah juga dilakukan secara statis. Materi dakwah yang disampaikan kurang berkontribusi dalam menjawab persoalan masyarakat pesisir Kuala Langsa. Demikian juga dengan metodenya, masih berkelindan pada metode ceramah (bi al lisan) an sich. Pengembangan dakwah dengan metode yang lebih relevan, misalnya dengan metode bi al kitabah (tulisan), bi al-hal (tindakan nyata), persuasif, dan sebagainya, luput dari perhatian dai.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013