Penerapan pembelajaran berdiferensiasi masih menghadapi berbagai kendala di sekolah, sebagian besar guru belum memperoleh pelatihan yang memadai, sementara sebagian lainnya telah mengikuti pelatihan namun belum mampu mengimplementasikannya secara efektif di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi pembelajaran berdiferensiasi serta mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami guru dalam proses penerapannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan subjek guru kelas I dan IV pada jenjang sekolah dasar. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru telah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan memanfaatkan strategi diferensiasi konten, produk, dan lingkungan belajar. Namun, pelaksanaannya belum berjalan secara optimal. Hambatan yang ditemukan antara lain keterbatasan pemahaman guru terhadap konsep pembelajaran berdiferensiasi, rendahnya keterampilan dalam pemanfaatan teknologi, kurangnya kreativitas dalam merancang pembelajaran, serta kendala waktu dalam menyiapkan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dukungan sistematis melalui pelatihan lanjutan dan pendampingan intensif sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas guru dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi secara efektif. Implikasi dari temuan ini menekankan pentingnya penguatan kompetensi profesional guru sebagai kunci keberhasilan pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023