Pandangan ini berangkat berasal dasar ketegangan perihal perilaku menyimpang anak belia pada indonesia, khususnya di jepang. Sikap menyimpang sangat erat kaitannya dengan kesamaan pola popularitas yang dilakukan sang rumah tangga pada anak-anaknya. Ada 3 jenis popularitas keluarga, terutama gaya pengenalan otoriter, demokratis, serta permisif. Selanjutnya, asal ketiga pola tadi, penting buat diketahui kesamaan pola sosialisasi mana yang menghasilkan lebih banyak sikap menyimpang di anak. Tujuan umum penelitian ini ialah buat mengetahui kesamaan pola sosialisasi yang dilakukan oleh famili terhadap sikap menyimpang anak. Pola penelitian terdiri berasal 40-8 responden atau 60 % berasal seluruh populasi. Responden yang diambil sebagai sampel pada penelitian ini ialah anak-anak berusia 14-18 tahun. Pengambilan sampel menggunakan pendekatan clean secara acak sampling. Pendekatan yang digunakan dalam pengujian ini adalah metode pengujian kuantitatif yang tentunya didasarkan pada statistik penelitian terkini. Indera rekam seri yang dipergunakan diubah menjadi kuesioner. Konsekuensi yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa kecenderungan gaya sosialisasi demokratis yang dilakukan melalui keluarga sendiri cenderung menimbulkan perilaku menyimpang di anak. Hal itu dibuktikan dengan liputan bahwa anak-anak penerima manfaat di gerombolan sosial anak palangkaraya asal keluarga yang menganut pola sosialisasi demokratis dibandingkan dengan rumah tangga yang cenderung otoriter dan permisif.
Copyrights © 2024