Pembelajaran daring masih digunakan di era new normal dengan kebijakan pemerintah agar masyarakat hidup berdampingan dengan virus covid-19 namun tetap mematuhi protokol kesehatan. Banyak kelebihan dari pembelajaran daring.Pembelajaran daring tidak maksimal jika tidak ada dukungan dari orang tua peserta didik. Namun bagi anak yatim-piatu pendampingan dari orang tua adalah hal yang tidak bisa dilakukan. Dibutuhkan peran serta masyarakat. Salah satunya adalah dengan membentuk LKSA atau lembaga kesejahteraan sosial anak yang merupakan pendampingan residensial. Pendampingan residensial seperti lembaga sosial kesejahteraan anak dapat dilakukan dengan model semi homeschooling. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus, dengan lokasi penelitian adalah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Iklil Mahya Insani di Desa Dagan Kecamatan Bobotsari, Purbalingga. Dengan model semi homeschooling anak asuh masih dapat melaksanakan pembelajaran daring. Selain itu konsep homeschooling dilakukan untuk memberikan keterampilan bagi anak asuh. Dalam pendampingan residensial semi homeschooling, LKSA Ikil Mahya Insani bekerja sama dengan relawan yang sukarela memberikan pelatihan, pengajaran berbagai pengetahuan dan keterampilan.
Copyrights © 2022