ABSTRACTAsthma presents a global health challenge with high morbidity and potential mortality. Data from Manguharjo Lung Hospital in Madiun (2020-2022) show a consistent rise in asthma cases and related visits. Although asthma is incurable, its management aims to control and reduce attack frequency. Varied understandings of asthma complicate patient management and control. This community service initiative aims to enhance asthma knowledge and control among patients at Manguharjo Lung Hospital. Educational and health promotion methods were employed, assessed via pre- and post-test questionnaires. Results indicate a significant knowledge increase, with post-test scores substantially higher than pre-test scores. Initially, only 30% of participants scored high on the pre-test; this figure rose to 90% post-education. This study demonstrates that the asthma awareness program significantly improved patient knowledge. This psychosocial approach is expected to enable asthma patients to become health advocates within their community. ABSTRAKAsma merupakan tantangan kesehatan global dengan tingkat morbiditas yang tinggi dan potensi mortalitas. Data dari Rumah Sakit Paru Manguharjo di Madiun (2020-2022) menunjukkan peningkatan kasus asma dan kunjungan terkait setiap tahun. Meskipun asma tidak dapat disembuhkan, pengelolaannya bertujuan untuk mengendalikan dan mengurangi frekuensi serangan. Pemahaman yang beragam tentang asma mempersulit pengelolaan dan pengendalian pasien. Studi pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengendalian asma di kalangan pasien di Rumah Sakit Paru Manguharjo. Metode edukasi dan promosi kesehatan digunakan, dengan penilaian melalui kuesioner pra-tes dan pasca-tes. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dengan skor pasca-tes jauh lebih tinggi dibandingkan skor pra-tes. Awalnya, hanya 30% peserta yang mendapatkan skor tinggi pada pra-tes; angka ini meningkat menjadi 90% setelah edukasi. Studi ini menunjukkan bahwa program kesadaran asma secara signifikan meningkatkan pengetahuan pasien. Pendekatan psikososial ini diharapkan dapat memungkinkan pasien asma menjadi penggerak kesehatan dalam komunitas mereka.
Copyrights © 2024