Kestabilan sistem tenaga listrik pada penyulang parengan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena merupakan daerah padat penduduk, oleh karena itu dibutuhkan sistem koordinasi proteksi yang handal agar kontinuitas sistem berjalan dengan baik. Penyulang parengan pada gardu induk Sekarputih merupakan distribusi tenaga listrik 20 kV menggunakan sistem NGR (neutral ground resistance) dengan tahanan tinggi sebesar 500 Ohm untuk pertanahannya, sehingga arus gangguan 1 fasa ke tanah maksimum sebesar 23.09 A. Penelitian kali ini membahas tentang koordinasi proteksi relai OCR (overcurrent relay) dan GFR (ground fault relay) dalam mengatasi gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah. Namun pada kasusnya terdapat gangguan lain saat terjadi gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah yaitu gangguan sympathetic trip. Gangguan ini merupakan gangguan tripping oleh CB (circuit breaker) pada penyulang terdekat dari penyulang yang terjadi gangguan 1 fasa ke tanah, sehingga untuk mengatasinya diperlukan proteksi arah yaitu relai DGR (directional ground relay). Metode yang digunakan adalah analisis kurva sistem koordinasi proteksi menggunakan software ETAP 16.0.0, dimana pada pengujiannya dilakukan analisis perbandingan antara relai ketika tidak diberi proteksi arah dan relai saat diberi proteksi arah dengan memberikan 3 titik gangguan yang berbeda. Dari hasil penelittian diketahui bahwa proteksi arah relai DGR dapat mengatasi gangguan sympathetic trip dengan besar sudut 45° dan arah forward.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023