Permasalahan utama dalam penelitian ini ialah adanya hegemoni pemerintah sejak masa Pemerintahan Hindia Belanda hingga masa Orde Baru. Hal ini membuat terjadinya perubahan nilai-nilai yang ada dalam sistem Pemerintahan Tradisional Mendapo serta telah menghilangkan sistem Pemerintahan Tradisional sebagai identitas masyarakat Kerinci. Selain itu, kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten Kerinci terhadap keberadaan sistem Pemerintahan Tradisional Mendapo sebagai sebuah sistem Pemerintahan Tradisional asli Kerinci menjadi faktor hilangnya mendapo dari struktural Pemerintahan Daerah Kabupaten Kerinci. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dibantu dengan penggunaan pendekatan filologi dan teori hegemoni Gramsci dengan beberapa penyesuaian untuk melihat dan menganalisa variabel sesuai pertanyaan penelitian. Penulisan ini bertujuan untuk mengeksplor dan menganalisa proses, faktor penyebab, dan dampak hilangnya sistem Pemerintahan Tradisional Mendapo yang ada di Kerinci pasca kemerdekaan Indonesia. Hasil yang didapat menunjukkan mendapo sebagai bentuk persekutuan atau institusi pemerintahan lokal yang telah berdiri di Kerinci dan memiliki otonomi tersendiri yang berasal dari gabungan beberapa buah dusun atau negeri, yang didasarkan dari kesamaan geneologi dan Hukum Adat telah ada di Kerinci sebelum kedatangan Kolonial Belanda ke wilayah Kerinci. Kedatangan Kolonial Belanda telah membuat pergeseran nilai-nilai sosial dalam sistem Pemerintahan Mendapo hingga puncaknya masa pasca kemerdekaan Indonesia berbagai bentuk hegemoni pemerintah berdampak buruk bagi keberadaan nilai sosial dan tradisi yang melekat dengan keberadaan sistem Pemerintahan Mendapo di Kerinci.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023