Latar Belakang: Kulit jeruk kasturi mengandung minyak atsiri dengan komponen utama D-limonene. Aromaterapi merupakan terapi menggunakan bau-bauan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, bunga, pohon yang berbau harum dan enak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konsentrasi minyak atsiri kulit jeruk kasturi pada sediaan roll on aromaterapi terhadap penurunan intensitas nyeri haid. Metode: Sampel penelitian ini dibagi menjadi 6 kelompok dengan responden uji dengan kriteria yaitu mahasiswi yang sedang mengalami nyeri haid, tidak menggunakan terapi farmakologi dan non farmakologi selama penelitian, tidak memiliki stimulasi nyeri lain selain nyeri haid, mampu berkomunikasi secara verbal, bersedia menjadi responden penelitian, tingkat nyeri 1-4, tidak ada riwayat alergi terhadap bau jeruk kasturi. Responden kemudian menggunakan minyak atsiri kulit jeruk kasturi masing-masing 0% (F0), 4%(F1), 6%(F2), 10%(F3) dan pembanding tanpa pemberian sediaan (F-), Pembanding sediaan beredar dipasaran (F+). Dari semua kelompok responden dilihat pengaruh pemberian masing-masing konsentrasi terhadap penurunan nyeri haid. Hasil: Berdasarkan hasil uji efektivitas terhadap intensitas penurunan nyeri haid F0 memberikan penurunan nyeri 1,00; F1 memberikan penurunan nyeri 1,25; F2 memberikan penurunan nyeri 1,5; F3 memberikan penurunan nyeri 3,75; K- memberikan penurunan nyeri 0; K+ memberikan penurunan nyeri 3,5. Kesimpulan: Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa semua aromaterapi yang mengandung minyak atsiri kulit jeruk kasturi memiliki kemampuan untuk menurunkan intensitas nyeri haid dan aromaterapi kulit jeruk kasturi yang paling efektif menurunkan nyeri haid adalah formula F3 dengan konsentrasi kandungan minyak atsiri kulit jeruk kasturi sebanyak 10%.
Copyrights © 2024