Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat
Vol 3, No 2 (2014): Dharmakarya

PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI HUTAN MELALUI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI

-, Hapsari, H. (Unknown)
-, Djuwendah, E. (Unknown)
-, Yusup, A. (Unknown)



Article Info

Publish Date
07 Nov 2014

Abstract

Kopi merupakan komoditi andalan petani di Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, selain sapi perah. Budidaya kopi dilakukan secara integrated farming dengan ternak sapi perah. Kebun kopi berada di lereng Gunung Manglayang, dan dibudidayakan di lahanhutan milik Perhutani melalui Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Masalah produktivitas masih rendah sekitar 1 ton/Ha, dan belum ada pengolahan pasca panen. Petani menjual hasilpanennya dalam bentuk kopi basah dengan harga rata-rata Rp 3.000,-/Kg. Padahal harga biji kopi (kering) dapat mencapai Rp 18.000,-/Kg. Bahkan di tingkat eksportir dapat mencapai Rp 50.000,-/Kg. Oleh karena itu petani memerlukan mesin pengupas kulit kopi dengan tujuan agar dapat meningkatkan nilai tambah dan dapat disewakan kepada kelompok tani lain. Selain itu petani juga memerlukan pelatihan pembibitan dan pengendalian hama terpadu agar biaya sarana produksi dapat ditekan. Kegiatan ini menggunakan metode pelatihan partisipatif dengan teknik tutorial dan demonstarsi plot di lapangan. Hasil yang dicapai menunjukkan tingkat partisipasi mitra 80%. Sebanyak 70% petani dapat melakukan teknik pembibitan, pengendalian hama terpadu dan pengolahan pasca penen. Sikap petani lebih baik dalam membangun kelompok dan mengelolausahatani kopi dengan lebih baik. Petani intensif merawat kebun, mengurangi pestisida kimia secara berangsur dan mengganti dengan teknik pengendalian hama terpadu. Hasil panen tahun 2013 sebagian sudah diolah dalam bentuk kopi kering (beras) dengan hargajual Rp 17.000,-/Kg. Kualitas kopi juga lebih baik karena budidaya semi organik, langsung diolah dengan mesin, dan tidak membusuk. Target produktivitas tahun 2014 mendatang 2-3 ton/Ha. Tahun 2014 Perhutani akan menambah lahan kebun Kelompok Tani Manglayang dari 15 Ha menjadi 26 Ha, karena dinilai berhasil mengembangkan usaha tani kopi. Kata kunci: Manglayang, pertanian, Kopi, mesin.

Copyrights © 2014