Permasalahan gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, mulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa, dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan merupakan masa kritis dan perlu perhatian lebih guna mendukung pertumbuhan dan kesehatan di masa kehidupan berikutnya. Pemerintah Indonesia telah memberikan perhatian pada tumbuh kembang balita dengan memberikan layanan Posyandu balita di setiap desa dengan pencatatan KMS untuk setiap balita. Menurut Peraturan Kementerian Kesehatan aturan standar kesehatan pada tumbuh kembang balita menggunakan standar Antropometri sebagai pegangan bagi petugas penyuluh kesehatan di masyarakat. Pada penelitian ini akan dibangun suatu sistem penentuan status gizi balita kurang gizi, gizi normal, dan obesitas menggunakan Fuzzy Inference System metode Tsukamoto dengan berlandasan pada aturan Antropometri sehingga dapat memudahkan petugas dalam menghitung status gizi balita tanpa harus membandingkan setiap hasil pengukuran tinggi badan, berat badan, dan usia balita dengan masing-masing tabel acuan Antropometri. Fuzzy Inference System metode Tsukamoto sebagai salah satu metode inferensi yang menggunakan perluasan dari penalaran monoton, dimana setiap konsekuen pada aturan IF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan monoton. Sebagai hasilnya output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan (rule) diberikan secara tegas sebagai predikat, kemudian hasil akhir diperoleh dari rata-rata terbobot. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa dengan menggunakan sistem yang telah dibangun, dapat dilakukan penentuan status gizi balita dengan lebih mudah dan efisien berdasarkan aturan Antropometri anak.
Copyrights © 2024