Kenaikan prevalensi Diabetes Melitus (DM) di dunia setiap tahunnya menjadikan DM menjadi salah satu penyakit yang membutuhkan perhatian secara lebih, baik pencegahan maupun penangannya. Salah satu bentuk usaha dalam mengatasi DM adalah dengan pengembangan metode pemeriksaan nilai glukosa darah yang optimal, efektif, dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan metode pemeriksaan glukosa darah antara metode heksokinase (HK) dan peroksidase (PAP). Tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan berusia 8 minggu dengan berat rata-rata 200g dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan: 1) Kelompok diabetes dengan induksi streptozotocin (STZ) secara interperitonial; 2) Kelompok non-diabetes dengan induksi metformin secara peroral; dan 3) Kelompok normal tanpa perlakuan apapun. Setelah tikus diinduksi sesuai dengan kelompoknya, sampel darah kemudian diambil dan dianalisis dengan metode HK dan PAP menggunakan spektrofotometer. Hasil analisis menunjukkan metode HK dan PAP diperoleh nilai p sebesar 1,000; 1,000; dan 0,896 dimana menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam pengukuran kadar glukosa darah, sehingga baik metode HK maupun PAP dapat digunakan untuk mengukur kadar glukosa darah dengan baik.
Copyrights © 2024