Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kepentingan Tiongkok dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Tiongkok sendiri banyak bergantung dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah, secara umum dan khusus. Secara umum, Tiongkok banyak bekerja sama dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah, termasuk Palestina sebagai mitra diplomatik. Secara khusus, Tiongkok memiliki kepentingan ekonomi di kawasan tersebut. Memang, Tiongkok sudah mendukung kemerdekaan Palestina sejak zaman Mao Zedong. Dukungan ini menjadi senjata sekaligus motif bagi Tiongkok. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif kualitiatif untuk mengkaji kepentingan-kepentingan Tiongkok. Keputusan Tiongkok tidak lepas dari peran aktor rasionalnya, yaitu pemimpin negara Tiongkok, Presiden Xi-Jinping dan tim yang berkaitan dengan politik luar negeri Tiongkok. Penulis menggunakan teori pengambilan keputusan dengan model aktor rasional untuk mengkaji kepentingan-kepentingan ini. Penelitian ini menemukan tiga kepentingan utama Tiongkok dalam mendukung kemerdekaan Palestina: mengamankan pasokan impor minyak, menjalankan Belt and Road Initiative, dan merebut hegemoni dunia dari Amerika Serikat. Semua itu bermuara pada satu tujuan: menjaga kawasan Timur Tengah demi meningkatkan eksistensi dan popularitas Tiongkok di mata dunia internasional.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024