Khalifah memperlakukan zindiq dengan cara yang berbeda pada dua masa yang berbeda. Pada masa Dinasti Bani Umayah, zindiq lebih sedikit dan tidak menarik perhatian besar dari khalifah selama mereka tidak mengganggu kekuasaannya. Tulisan ini bertujuan membuktikan bahwa kasus zindiq sebenarnya bukan masalah agama, melainkan kontestasi politik dengan latar agama yang kuat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan kitab Tārkīh al-Ṭabarī Tārīkh al-Rusul wa al-Mulūk karya Ibn Jarīr al- Ṭabarī sebagai data primer. Pendekatan kualitatif dipilih untuk memahami konteks historis terkait dengan konsep ortodoksi dan heterodoksi. Penulis membatasi penelitian pada Dinasti Bani Umayah. Berdasarkan literatur klasik dan konsep ortodoksi dan heterodoksi, tulisan ini membuktikan adanya pergeseran konteks politik dalam kasus zindiq.
Copyrights © 2024