Dalam perencanaan struktur pada umumnya pertemuan struktur atas dan bawah menggunakan pemodelan metode yang memperlakukan tumpuan bawah kolom sebagai jepit. Namun, perencanaan menggunakan pemodelan tersebut berbeda dengan kondisi sebenarnya mengingat struktur bawah dapat berdeformasi saat gempa terjadi. Metode ini cenderung menghasilkan perencanaan struktur yang konservatif, karena meningkatnya beban struktur ketika menghadapi gempa. Untuk mengatasi permasalahan ini, analisa efek interkasi tanah-struktur (ITS) menjadi alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari parameter massa pondasi, diafragma, dan balok sloof dalam melakukan analisa ITS. Studi menunjukkan bahwa struktur dengan mempertimbangkan ITS menghasilkan periode getar alami yang lebih panjang dari pemodelan konvensional sehingga mengurangi beban gempa serta mereduksi gaya dalam dan respon struktur. Massa pondasi dalam analisis ITS tidak memberikan pengaruh yang signifikan tetapi pemodelan diafragma semi-kaku memberikan pengaruh terhadap nilai perioda struktur. Memodelkan balok sloof dalam memberikan hasil lebih akurat karena balok sloof menahan perpindahan lateral tetapi tidak meningkatkan periode struktur akibat pengaruh massa balok sloof sendiri.
Copyrights © 2024