Dalam konteks peningkatan keberlanjutan lingkungan, biodiesel muncul sebagai solusi energi alternatif yang menjanjikan, diperoleh dari sumber terbarukan seperti minyak tumbuhan atau lemak hewan. Upaya pengurangan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil di Indonesia dapat ditempuh melalui adopsi biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pemanfaatan minyak jelantah, yang merupakan limbah dari aktivitas memasak para pedagang kecil, sebagai bahan baku dalam produksi biodiesel. Dengan metode penelitian kuantitatif yang mengandalkan data survei dan tinjauan literatur, studi ini menyelidiki kebutuhan infrastruktur dan potensi konversi minyak jelantah menjadi biodiesel. Temuan menunjukkan bahwa dari data survei responden, minyak jelantah dapat dikonversi menjadi biodiesel dengan kapasitas sekitar 0,66 liter biodiesel per hari. Proses pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel ini berpotensi menggantikan penggunaan lampu 15 Watt selama sekitar 10 hari dengan biaya operasional sebesar Rp3.655 untuk dua orang. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel tidak hanya mendukung inisiatif zero waste di kalangan rumah tangga tetapi juga menyajikan alternatif energi yang ekonomis dan ramah lingkungan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024