Latar Belakang: Kasus TB yang terus meningkat dari tahun ke tahun, perlu mendapat perhatian serius. Pemerintah telah mencanangkan bebas TB di tahun 2050, hal ini semakin mendorong masyarakat untuk mensukseskan program tersebut. Salah satu penanggulangan penyakit TB adalah mengatasi kegagalan pengobatan pasien TB. Metode: Jenis penelitiannya kualitatif analitik, desain case control. Populasinya seluruh pasien TB yang gagal pengobatan dan tercatat pada buku register TB 04. Sampel pada kelompok kasus adalah pasien TB yang gagal pengobatan sebanyak 35 pasien, kelompok kontrolnya yaitu pasien TB yang selesai pengobatan sebanyak 35 pasien. Pengumpulan data menggunakan kuisoner. Pengolahan data menggunakan uji Chi square dan analisis multivariate. Hasil penelitian didapatkan pasien TB sebagai kelompok kasus terbanyak dengan jenis kelamin laki-laki (68,57%), berumur produktif (57,14%), berpendidikan dasar (48,57%), bekerja sebagai buruh/wiraswasta (54,29%), terbanyak berpenghasilan 1-3 juta perbulannya (37,14%), tidak merokok (62,86%), mempunyai PMO (91,43%), jarak rumah pasien TB ke PKM 1-2 km sebanyak 74,29%, ada dukungan keluarga (97,14%), serta kunjungan pasien TB ke PKM yang sesuai sebanyak 54,29%. Dari semua faktor tersebut, yang mempunyai hubungan dengan kegagalan pengobatan pasien TB yaitu jarak ke puskesmas dan kunjungan ke puskesmas dengan p value < 0,05. Saran: puskesmas agar lebih mengawasi pasien TB yang tidak aktif dalam pengobatan.
Copyrights © 2023