Tingginya gangguan penyakit mata tentu berdampak pada peningkatan jumlah pasien layanan kesehatan mata yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang prima. Pada kenyataannya, pelayanan pada pasien belum memenuhi harapan dan tuntutan masyarakat sehingga kita dapat melihat bahwa implementasi kebijakan perubahan status kelembagaan rumah sakit belum mampu meningkatkan kualitas pelayanan yang memenuhi harapan. Tujuan Penelitian : Mengetahui gambaran mutu pelayanan pada pasien Poliklinik Mata Rumah Sakit Dustira Cimahi. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 95 pasien dengan teknik Accidental Sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Analisa data dilakukan secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan dari responden 95 sebagian besar responden (69,5%) menilai mutu pelayanan berdasarkan dimensi kehandalan dalam ketegori baik, (62,1%) menilai mutu pelayanan berdasarkan dimensi ketanggapan dalam kategori baik, (72,6%) menilai mutu pelayanan berdasarkan dimensi jaminan dalam kategori baik, (61,1%) menilai mutu pelayanan berdasarkan dimensi empati dalam ketegori tidak baik dan (56,8%) menilai mutu pelayanan berdasarkan dimensi kenyataan termasuk dalam ketegori baik. Kesimpulan sebagian besar responden (67,4%) menilai mutu pelayanan di Poli Mata Rumah Sakit Dustira termasuk dalam ketegori baik. Disarankan Poli Mata Rumah Sakit Dustira meningkatkan kemampuan petugas refraksi untuk melaksanakan pelayanan kesehatan secara terpercaya dan akurat berdasarkan kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan perwujudan (nyata) dengan mengikut sertakan tenaga kesehatannya dalam seminar, symposium dan pelatihan pelayanan refraksi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019