Data WHO menunjukkan terdapat 450.000 orang mengalami TB MDR (Multy Drugs Resistan) dan 170.000 orang di antaranya meninggal dunia. Di Indonesia menduduki peringkat ke delapan dari 27 negara Diperkirakan 2% dari kasus TB baru dan 12% dari kasus TB pengobatan ulang merupakan kasus TB MDR. Jumlah penderita TB paru di wilayah kerja Kecamatan Cipatat masih menduduki peringkat ke 15 dari 32 puskesmas di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan ini dipengaruhi beberapa faktor seperti pengetahuan, sikap, motivasi, kepatuhan pasien menelan obat dan yang tidak kalah penting adalah faktor dukungan keluarga dalam mengawasi menelan obat pasien TB paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis paru beresiko tinggi tuberkulosis resistan. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif korelasi dengan rancangan penelitian cross-sectional. Jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 31 penderita TB paru yang beresiko tinggi mengalami TB resistan dengan menggunakan teknik total sampling. Analisa data menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 54,8% penderita mendapatkan dukungan keluarga dalam minum minum obat, 51,6% penderita memiliki kepatuhan tinggi dalam minum obat ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru berisiko tinggi TB resistan, (P value = 0,001).
Copyrights © 2019