<![CDATA[Kanker serviks, yang terutama menyerang wanita berusia antara 30 dan 50 tahun, menempati urutan kedua penyakit paling mematikan setelah kanker payudara. Penyakit ini berkorelasi dengan melakukan aktivitas seksual tanpa perlindungan, individu yang sering merokok, dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah. Studi tersebut mengungkapkan bahwa hanya 30% orang yang didiagnosis dengan kanker serviks diidentifikasi pada tahap awal. Individu yang telah mengalami kanker serviks biasanya hadir dengan stadium lanjut dari penyakit ini. Upaya yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pemeriksaan IVA terutama difasilitasi oleh inisiatif sosialisasi dan pendidikan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dampak media audiovisual pada tingkat minat wanita usia subur dalam skrining IVA. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design dengan one group pre-post test design. Populasi penelitian adalah wanita usia subur yang belum menjalani skrining IVA. Sebanyak 50 ibu dilibatkan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik sampling lengkap. Instrumen penelitian menggunakan skala Likert untuk pengumpulan data. Uji peringkat bertanda Wilcoxon dilakukan untuk menguji hipotesis, dengan nilai ρ yang dihasilkan sebesar 0,000, yang kurang dari tingkat signifikansi yang telah ditentukan α sebesar 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan media audiovisual terhadap minat wanita usia subur untuk melakukan skrining IVA. Penggabungan teknologi digital baru, seperti media audiovisual, dapat dianggap sebagai strategi untuk mempromosikan kesehatan, khususnya dalam konteks skrining kanker serviks.]]>
Copyrights © 2024
