Kendala budidaya di lahan kering adalah kesuburan tanah yang rendah. Penggunaan pupuk anorganik/kimia secara intensif dapat menurunkan bahan organik tanah menjadi sangat rendah, selanjutnya menurunkan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi pupuk anorganik + organik yang tepat serta varietas yang dapat beradaptasi dengan baik untuk meningkatkan produksi padi pada kering. Penelitian di lapangan disusun berdasarkan Rancangan Petak Terbagi (Split-plot design) dengan 12 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Sebagai petak utama adalah kombinasi pupuk (P) yaitu: P1 =100% pupuk anorganik (kontrol), P2= 75 % pupuk anorganik + 25% pupuk organik, P3 = 50% pupuk anorganik + 50% pupuk organik, P4= 25% pupuk anorganik + 75% pupuk organik. Sedangkan perlakuan untuk Anak Petak adalah: Varietas, yaitu : V1 = Inpago 11, V2 = Limboto, dan V3 = JTLDR-G-416 ( Genotipe ). Parameter yang diamati meliputi: tinggi tanaman (cm), jumlahanakan maksimum, jumlah anakan produktif, jumlah gabah per malai, persentase gabah hampa (%), berat 1000 butir (g), berat gabah per rumpun (g), produksi gabah per petak panen(kg). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1. Penggunaan pupuk organik dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik/kimia, pada kombinasi pupuk anorganik 50% + organik 50%, dapat meningkatkan hasil tanaman padi sebesar 23.8% dibandingkan tanpa menambahkan pupuk organik. 2. Varietas Inpago-11 menghasilkan produksi paling tinggi dibandingkan varietas Limboto dan genotipe baru JTLDR-G-416. 3. Varietas Inpago-11 yang diberi pupuk anorganik 50% + organik 50%, dapat menghasilkan gabah sebesar ±6,0 ton/ha.
Copyrights © 2018