Banyaknya residivis yang kembali melakukan kejahatan setelah keluar dari penjara menjadi masalah yang meresahkan masyarakat. Masalah ini merupakan pekerjaan rumah bagi lembaga pemasyarakatan dalam membina anak didiknya yaitu para LPKA Tanjung Gusta sehingga perlu diterapkan strategi komunikasi dakwah yang tepat dan kreatif. Maka dari itu perlu diadakan kegiatan dakwah di dalam LAPAS dengan tujuan untuk meningkatkan penghargaan spritual. Agar aktivitas dakwah berjalan efektif dan efisien, maka perlu mengimplementasikan atau menerapkan manajemen dakwah. Penelitian ini membahas tentang Dakwah dilapas anak kelas 1 A Tanjung Gusta Medan dalam meningkatkan perubahan kesejahteraan sosial dalam proses Rehabilitas. Melalui dakwah ini diharapkan para pemenang dapat berhijrah, sadar akan perbuatannya dan berperilaku lebih baik , efek lanjutannya adalah berkurangnya jumlah residivis. Dampak dari pelaksanaan pembinaan mental dan spiritual melalui komunikasi dakwah adalah adanya faktor-faktor yang mempengaruhi baik itu pendukungnya, seperti pemberi materi (pendakwah), maupun kendalanya, seperti kurangnya sarana dan prasarana. Ini semua tidak terlepas dari semua peran yang sangat diperlukan agar tujuan dapat tercapai.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024