Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktorĀ risiko kejadian diare pada balita berdasarkan variable umu anak,jenis kelamin,status gizi,status imunisasi,umur ibu, pendidikan, pengetahuan,kebiasaan cuci tangan ibu,pendapatan,ketersediaan sarana air bersih,pemanfaatan sarana air bersih,ketersediaan jamban dan pemanfaatan jamban. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 160 responden. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan desain cross sectional. Hasil penelitian adalah terdapat hubungan antara status gizi terhadap kejadian diare pada balita (p-value = 0.000), status imunisasi (p-value = 0.000), perilaku cuci tangan (p-value = 0.038), Pendapatan (p-value = 0.025), ketersediaan sarana air bersih (p-value = 0.044),pemanfaatan sarana air bersih (p-value = 0.006), ketersediaan jamban(p-value = 0.000).pemanfaatan jamban(p-value = 0.044) Kesimpulan dari penelitian ini adalah jamban memiliki risiko besar terhadap kejadian diare. Oleh karena itu disarankan untukĀ membuat aturan kebijakan penanganan penyakit menular khususnya diare dengan melibatkan seluruh stakeholder untuk dapat bersinergi secara komprehensip di Kabupaten Buol.
Copyrights © 2023