ABSTRAKLatar Belakang: Salah satu tahapan pengelolaah obat adalah proses pengadaan obat. Di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittingi tahun 2022 ditemukan adanya kekosongan obat. Penelitian ini ingin mengetahui tentang bagaimana pengadaan obat di Intalasi Farmasi RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittingi tahun 2022. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui input, proses dan output manajemen pengadaan obat.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan wawancara semi terstruktur, observasi lapangan dan telaah dokumen.Hasil: Hasil penelitian, kebijakan pengadaan obat mengacu kepada Undang Undang, Peraturan Menteri, Formularium Nasional, Formularium RS, Standar Operasional Prosedur, dan SK Direktur. Sumber daya manusia berjumlah satu orang, memiliki sertifikat dalam pengadaan barang dan jasa, serta sudah 7 tahun sebagai pejabat pengadaan obat. Dana sudah tersedia bersumber dari BLUD. Sarana dan prasarana sudah tersedia. Proses pengadaan obat dilakukan dengan pembelian langsung, e-purchasing, dengan memproduksi sedian farmasi serta sumbangan. Output dari pengadaan obat adalah ketersediaan obat secara lengkap sesuai dengan perencanaan yang dilakukan oleh bagian instalasi farmasi. Hasil wawancara dengan informan masih ditemukan adanya kekosongan obat di instalasi farmasiSimpulan: Dari segi Input sudah tersedia dan berjalan dengan baik. Dari segi proses, pengadaan obat belum berjalan optimal. Outputnya ditemukan adanya kekosongan obat di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittingi tahun 2022Kata Kunci : Pengadaan, Obat, Instalasi Farmasi ABSTRACTBackground: One of the stages of drug management is the drug procurement process. At the Pharmacy Installation of Dr. RSUD. Achmad Mochtar Bukittingi in 2022 found a shortage of medicine. This research wants to know about how medicine is procured at the Pharmacy Installation of Dr. Achmad Mochtar Bukittingi in 2022. Methods: The aim of this research is to determine the input, process and output of drug procurement management. This research is qualitative research with semi-structured interviews, field observations and document review.Results: Research results show that drug procurement policies refer to Laws, Ministerial Regulations, National Formulary, Hospital Formulary, Standard Operating Procedures and Director's Decrees. The number of human resources is one person, has a certificate in the procurement of goods and services, and has been a drug procurement official for 7 years. Funds are available from BLUD. Facilities and infrastructure are available. The drug procurement process is carried out by direct purchasing, e-purchasing, by producing pharmaceutical preparations and donations. The output from drug procurement is the complete availability of drugs in accordance with the planning carried out by the pharmaceutical installation department. The results of interviews with informants still found that there were shortages of medicines in pharmacy installationsConclusion: In terms of input, it is available and running well. In terms of process, drug procurement has not run optimally. The output was found to be a shortage of medicines in the Pharmacy Installation of Dr. RSUD. Achmad Mochtar Bukittingi in 2022Keywords: Procurement, Drugs, Pharmacy Installation
Copyrights © 2024