AbstractTofu liquid waste contains a lot of organic matter compared to organic matter. The protein content of tofu liquid waste reaches 40-60%, carbohydrates 25-50% and fat 10%. The purpose of this study was to determine the effect of the combination of liquid organic fertilizer (LOP) from tofu waste water, lamtoro leaves, and banana stems on c-organic content. The type of research carried out in this study was a type of quasi-experimental research (quasi experiment). In this study design consisted of 3 different treatment groups. Based on table 4.1, the highest average C-Organic content was produced from liquid organic fertilizer (LOP) of tofu waste water combined with lamtoro leaves and banana stems with a treatment of 5 : 0.5 : 0.5 kg, 5 : 1 : 1 kg and 5 : 1.5 : 1.5 kg, namely in treatment 5: 0.5 with an average yield of 8.0. these results are close to the standard C-Organic content with a minimum quality stage of 10. Based on the results of the study, the results of the ANOVA test obtained p = .144 > 0.05 which means that statistically Ha is rejected and Ho is accepted, so it can be concluded that there is no significant difference Significant addition of variations in doses of banana stems 0.5, 1 and 1.5 kg to the addition of C-Organic content in tofu wastewater liquid organic fertilizer. It is hoped that the community can take advantage of waste / waste as an alternative to reducing waste and implementing the use of liquid organic fertilizer. AbstrakLimbah cair tahu banyak mengandung bahan organik dibandingkan bahanan organik. Kandungan protein limbah cair tahu mencapai 40-60 %, karbohidrat 25-50 %, dan lemak 10 %. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui pengaruh kombinasi pupuk organik cair (POC) limbah air tahu, daun lamtoro, dan batang pisang terhadap kadar C-Organik. Jenis penelitian yang di lakukan pada penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen). Dalam rancangan penelitian ini terdiri dari 3 kelompok perlakuan yang berbeda. Berdasarkan tabel 4.1 rata - rata kadar C-Organik yang paling tinggi dihasilkan dari pupuk organik cair (POC) limbah air tahu kombinasi daun lamtoro dan batang pisang dengan perlakuan 5 : 0.5 : 0,5kg, 5 : 1 : 1kg dan 5 : 1.5 : 1,5kg, yaitu pada perlakuan 5 : 0.5 dengan hasil rata – rata 8.0. hasil tersebut mendekati standar kadar C-Organik dengan stadium mutu minimum 10. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil uji uji anova didapatkan p = .144 > 0,05 dapat diartikan bahwa secara statistik Ha ditolak dan Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan penambahan variasi dosis batang pisang 0.5, 1 dan 1.5 kg terhadap penambahan kadar C-Organik dalam pupuk organik cair air limbah tahu. Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan sampah/limbah sebagai alternatif pengurangan sampah dan menerapkan pengunaan pupuk organik cair.Kata kunci : Pupuk Organik Cair (POC), Limbah Air Tahu, Kadar C – Organik
Copyrights © 2024