Kampanye pemilihan presiden 2024 dalam arena media sosial dapat menjadi salah satu parameter yang digunakan untuk menilai praktek demokrasi deliberatif. Penelitian dilakukan pada tiga akun media sosial dari kandidat presiden 2024. Menggunakan analisis isi kualitatif, penelitian dilakukan pada kurun waktu Desember 2023-Februari 2024 Penelitian menunjukkan pemanfaatan beberapa teknik untuk memasarkan gagasan dan meraih suara pemilih melalui visualisasi simbolik. Pemanfaatan simbol-simbol yang dimaknai secara khas oleh generasi Z sebagai kelompok sasaran utama yang memperkuat alasan untuk memilih. Penggunaan strategi berdasarkan elemen populisme mendorong terjadinya perubahan dalam wajah demokrasi deliberatif, dimana partisipasi menjadi elemen yang dikapitalisasi oleh tim kampanye dan berdampak panjang pada perubahan wajah demokrasi.
Copyrights © 2024