ABSTRACTDisease is a serious problem in development of forest plantation as it the plant. Effective and efficient control shouldbe supported by information about its pathogen and ecobiology. The research aimed to inventorize the leaf diseasesand the impact of its attacks on tembesu in Southern Sumatera. The study used purposive sampling method. Theresults showed: 1) Five pathogens were founded namely yellow spot disease caused by , yellowish Diplodia mutilagreen spot disease caused by sp., brownish-yellow spot disease caused by sp., the brown Curvularia Pestalotiopsisspot disease caused by and black mildew disease caused by sp.; 2) The attack Phyllosticta capitalensis Meliolaintensity was categorized as rather heavy; 3) yellow spot disease caused by was the most widely spreading D. mutilain Southern Sumatera with attack intensity of 20,36%; 4) black mildew disease caused by had limited Meliola sp.spreading but the highest attack intensity is 22,98% and 5) could be applied plant spacing agroforestry to control leaf disease.ABSTRAK Serangn penyakit merupakan permasalahan serius dalam pembangunan hutan tanaman karena yang dapatmenyebabkan kematian tanaman. Pengendalian penyakit yang efektif dan efisien haurs didukung informasimengenai penyebab penyakit dan ekobiologinya. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi penyakit daundan dampak serangannya terhadap tanaman tembesu di Provinsi Sumatera Selatan¸ Jambi dan Lampung. Metodepenelitian menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada 5 jenis penyakit danpatogen pada tegakan tembesu, yaitu penyakit bercak kuning disebabkan cendawan ; penyakit Diplodia mutilabercak hijau kekuningan disebabkan cendawan sp., penyakit bercak kuning kecokelatan disebabkan Curvulariaoleh cendawan sp., dan penyakit bercak cokelat disebabkan cendawan serta Pestalotiopsis Phyllosticta capitalensispenyakit embun hitam disebabkan cendawan sp.; 2) intensitas serangan penyakit tersebut termasuk kategori Meliolaserangan agak berat; 3) penyakit bercak daun merupakan penyakit yang paling luas sebarannya pada D. mutilategakan tembesu di Sumatera Bagian Selatan dengan intensitas serangan 20,36%; 4) penyakit embun hitam Meliolasp. merupakan penyakit paling terbatas keberadaannya, namun memiliki intensitas serangan paling tinggi, yaitu22,98%; dan 5) mengendalian serangan penyakit daun dapat diupayakan dengan penggunaan jarak tanam lebar danperlu penerapan pola tanam agroforestri.
Copyrights © 2015