Polri memiliki peran dalam menjaga keamanan hingga mengayomi masyarakat dan diharapkan memiliki komitmen organisasi yang tinggi dalam bekerja. Brimob memiliki tugas dan fungsi yang sama, yang membedakan tugas Brimob diharapkan mampu menangani kejahatan yang berpotensi tinggi seperti unjuk rasa, daerah rawan konflik, hingga terorisme. Dengan adanya komitmen organisasi, setiap personel menjadi lebih bertanggung jawab dan dapat meningkatkan kinerja. Bekerja sebagai personel kepolisian rawan terhadap stres karena harus siap sedia dalam mengorbankan kehidupan demi menjaga dan mengayomi negara. Terdapat berbagai faktor yang dapat memengaruhi stres kerja, salah satunya adalah dukungan sosial. Dukungan sosial dapat meningkatkan kinerja, produktivitas, serta kesehatan mental maupun fisik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres kerja dengan komitmen organisasi pada anggota Brimob Polda X yang dimediasi dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melibatkan 221 partisipan dengan menggunakan 3 alat ukur yaitu Organizational Commitment Questionnaire, Perceived Stress Scale serta The Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Hasil analisis data utama diolah dengan uji regresi berganda dan menunjukkan terdapat pengaruh signifikan dukungan sosial dan stres kerja terhadap komitmen organisasi sebesar 46.3% dengan nilai F = 93.908, dan p = 0.000<0.05, serta hasil uji Sobel menunjukkan nilai z = -5.91>1.96 yang artinya dukungan sosial mampu memediasi stres kerja dengan komitmen organisasi.
Copyrights © 2024