WHO menyatakan bahwa kebisingan dapat memiliki dua jenis konsekuensi yang berbeda, yaitu Efek pendengaran dan non-pendengaran. Masalah non-pendengaran dapat diamati dengan adanya perubahan fisiologis efek pendengaran, yaitu adanya gangguan sistem pendengaran. Perubahan tekanan darah, keringat, dan detak jantung adalah indikator masalah fisiologis. Hormon stres dapat meningkat akibat paparan kebisingan yang berkelanjutan, yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dan meningkatkan detak jantung. Ini memiliki dampak besar pada tekanan darah juga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah dan denyut nadi sebelum dan sesudah terpapar kebisingan pada tenaga kerja bagian produksi di PT Surya Raya Lestari 1 Tahun 2022. Jenis penelitian ini menggunakan metodologi survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 31 orang yang ditentukan dengan teknik Purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu Sound level meter berbasis aplikasi, Tensimeter digital serta kuisioner. Analisis yang digunakan yaitu Uji Wilcoxon Signed Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas kebisingan tidak melampaui baku mutu (≤70 dB). Nilai p untuk variabel tekanan darah sistolik 0,001, denyut nadi 0,001 dan tekanan darah diastolik 0,317. Kesimpulan, ada perbedaan yang signifikan pada tekanan darah sistolik sebelum dan setelah terpapar kebisingan (p=0,001 < 0,05), ada perbedaan yang signifikan pada denyut nadi sebelum dan setelah terpapar kebisingan (p=0,001 < 0,05), dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tekanan darah diastolik sebelum dan setelah terpapar kebisingan (p=0,317 > 0,05). Kata kunci: denyut nadi, kebisingan, tekanan darah diastolik, tekanan darah sistolik
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023