Lansia mengalami penurunan fungsi tubuh yang merupakan akumulasi dari kerusakan tingkat selular dan molekuler yang terjadi dalam waktu yang lama atau yang disebut juga penuaan. Salah satu penyakit yang sering terjadi pada lansia adalah hipertensi. Keragaman kultur budaya di Indonesia dan kebiasaan sehari-hari dari lansia yang sering menggunakan bahasa campur daerah dan Indonesia tentunya akan menjadi salah satu faktor penghambat dimana bahasa, simbol dan lambang-lambang yang dikomunikasikan mengalami proses panjang sebelum memberikan pengaruh balik. Oleh karena itu perlu perancangan media sesuai dengan karakteristik lansia di madura dengan harapan lansia lebih faham mengenai penyakitnya dan mampu mencegah terjadinya komplikasi hingga akhirnya kualitas hidup yang baik pada lansia tercapai. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi dengan media berbahasa madura terhadap tingkat pengetahuanlansia. Desain penelitian adalah quasy eksperiment. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian lansia yang mengalami hipertensi yaitu sebanyak 60 responden. Simple random sampling merupakan tekhnik pengambilan sampel yang digunakan. Alat yang digunakan untuk mengukur pengetahuan adalah kuesioner. Data diolah dengan Uji Paired Samples T Test. Hasil penelitian didapatkan Rata-rata nilai pengetahuan setelah dilakukan intervensi (post) terdapat peningkatanyaitu 78,13 dengan standar deviasi 5,679. Sedangkan rata-rata nilai pengetahuan pada kelompok kontrol setelah dilakukan intervensi hampir sama dengan sebelum intervensi yaitu 67,63. Hasil analisa data pengetahuan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menggunakan uji Independent Sample T Test didapatkan nilai pValue=0,000 maka ada pengaruh edukasi media Bahasa Madura terhadap pengetahuan pada lansia. Diharapkan petugas kesehatan untuk meningkatkan komunikasi dengan menggunakan bahasa madura saat memberikan edukasi kesehatan kepada pasien hipertensi khususnya pasien lansia.
Copyrights © 2023