Latar belakang: Penyakit Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan global yang signifikan. Provinsi Kalimantan Timur menduduki peringkat ke-17 se-Indonesia dan kedua se-Kalimantan dengan kasus TB tertinggi. Oleh karena itu, diperlukan langkah antisipatif untuk memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian TB di Kalimantan Timur. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi dan menganalisis hasil prediksi insiden TB. Metode: Penelitian ini bersifat observasional dan deskriptif, menggunakan data kuantitatif dengan analisis time series insiden TB dari tahun 2020-2023 dengan pengolahan data model ARIMA. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian TB di Kaltim mencapai 21.635 kasus pada tahun 2020-2023. Mayoritas kasus terjadi pada usia 25-34 tahun (16,1%), sebagian besar merupakan laki-laki (59,1%), dan terdiagnosis klinis TB paru (46,0%). Insiden TB tersebar luas di Balikpapan (22,3%), Samarinda (22,1%), dan Kutai Kartanegara (12,9%). Hasil prediksi insiden TB di Provinsi Kaltim diperkirakan ada 6.732 dan 7.088 kasus pada tahun 2024 dan 2025 dengan model IMA (0,1,1). Kesimpulan: Hasil prediksi insiden TB dapat ditinjau melalui analisis epidemiologi dalam upaya memperkuat kewaspadaan peningkatan kasus, sehingga dapat memberikan gambaran komprehensif tentang penyebaran TB dan mendukung para pengambilan kebijakan kesehatan di Kalmantan Timur.
Copyrights © 2024