Latar Belakang: Lesi endo-perio didefinisikan sebagai komunikasi patologis antara jaringan endodontik dan periodontal. Infeksi pulpa dan nekrosis dapat keluar ke rongga mulut melalui ligamen periodontal sehingga menyebabkan kerusakan ligamen periodontal dan tulang alveolar. Sebaliknya, infeksi poket periodontal dapat menyebar melalui kanal aksesoris ke pulpa sehingga mengakibatkan nekrosis pulpa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kasus lesi endo-perio tahun 2022 di RSKGM Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Metode: Penelitian deskriptif observasional dengan desain cross-sectional menggunakan data Surveilans Terpadu Penyakit tahun 2022 dari Instalasi Rekam Medik RSKGM Provinsi Sumatera Selatan. Data pasien lesi endo-perio dicatat berdasarkan usia dan jenis kelamin. Hasil: Terdapat 552 kasus lesi endo-perio yang terdiri dari abses periapikal dengan sinus (71,01%), abses periapikal tanpa sinus (19,93%), chronic apical periodontitis (4,35%), acute apical periodontitis of pulpal origin (2,72%), dan kista radikular (1,99%). Kasus lesi endo-perio paling banyak ditemukan pada usia 20-44 tahun (46,56%) dan paling sedikit pada usia > 69 tahun (1,81%) dengan jenis kelamin perempuan (61,77%) lebih banyak daripada laki-laki (38,22%). Kesimpulan: Kasus lesi endo-perio yang paling banyak ditemukan di RSKGM Provinsi Sumatera Selatan adalah abses periapikal dengan sinus pada usia 20-44 tahun dan jenis kelamin perempuan.
Copyrights © 2024