Kulit salak merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai obat diabetes melitus. Senyawa yang berperan dalam kulit buah salak untuk pengobatan adalah flavonoid. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak daging dan kulit buah salak mengandung senyawa flavanoid, tanin, alkaloid dan hidrokuinon. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua (2) kali ulangan. Faktor pertama (I) adalah pengaruh penambahan daun kelor (K) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu K1 = 0%, K2 = 5%, K3 = 10% dan K4 = 15%. Faktor kedua (II) adalah lama pemanasan (L) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu L1 = 0 menit, L2 = 5 menit, L3 = 10 menit dan L4 = 15 menit. Hasil dari penelitian ini adalah pengaruh penambahan daun kelor memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata pada taraf (p0,01) terhadap parameter pH, aktivitas antioksidan, warna, aroma dan uji organoleptik rasa. Lama pemanasan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata pada taraf (p0,01) terhadap parameter pH, aktivitas antioksidan, warna, aroma dan uji organoleptik rasa. Pengaruh interaksi penambahan daun kelor dan waktu pemanasan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata pada taraf (p0,01) terhadap uji organoleptik warna.
Copyrights © 2024