Sumber pencemaran air sebagian besar berasal dari limbah industri. Air limbah tersebut mengandung logam berat yang berbahaya dan beracun seperti logam timbal (Pb). Metode elektrokoagulasi dinilai tepat dan efektif dalam mengurangi polutan logam berat. Proses elektrokoagulasi menghasilkan koagulan yang mampu mengikat logam berat dalam suatu sistem. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kondisi optimum (tegangan, konsentrasi KCl, pH dan waktu elektrokoagulasi) dalam pengambilan Pb2+, menentukan kinetika elektrokoagulasi pengambilan Pb dan mengetahui komposisi unsur yang terkandung pada endapan hasil elektrokoagulasi Pb.Pada penelitian ini elektroda Al sebagai anoda dan elektroda C sebagai katoda. Larutan timbal nitrat sebagai limbah artifisial yang mengandung ion timbal dengan elektrolit pendukung KCl. Proses elektrokoagulasi dilakukan pada variasi tegangan 1, 2, 3, 4, dan 5 V, konsentrasi KCl 0,05; 0,10; 0,15; 0,20; 1,00 dan 1,50 M, variasi pH 3, 5, 7, 9 dan 11 serta variasi waktu yang digunakan yaitu 15, 30, 60, 90 dan 120 menit. Analisis konsentrasi Pb2+ setelah elektrokoagulasi dengan menggunakan instrument Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Endapan hasil elektrokoagulasi dikarakterisasi dengan EDX mapping dan FTIR.Hasil penelitian didapatkan kondisi optimum untuk pengambilan Pb2+dalam sistem ini adalah pada tegangan 3 V , konsentrasi KCl 0,10 M , pH larutan 9  dan waktu elektrolisis 120 menit . Kinetika elektrokoagulasi pengambilan Pb mengikuti pseudo orde dua,  dengan k =0,9984 g.mg-1.menit-1, sedangkan unsur yang terkandung pada endapan adalah oksigen, aluminium, timbal, kalium dan klorida. Hal ini menunjukkan bahwa Pb berhasil dikoagulasi oleh Al(OH)3 diperkuat dengan spektra FTIR yang menunjukkan adanya vibrasi Pb-O, Al-O dan O-H. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023