Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan level terbaik penambahan tepung daun kelor (Moringa oleifera) pada ransum terhadap performa kambing Peranakan Boer. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2023 sampai Januari 2024 di peternakan rakyat kambing Boer Desa Simpang Agung, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari tiga perlakuan dan lima kelompok menggunakan 15 ekor kambing Peranakan Boer jantan dari bobot tubuh terkecil sampai yang terbesar. Perlakuan yang digunakan yaitu P0: 100% ransum basal (60% silase daun dan batang singkong + 40% konsentrat); P1: 95% ransum basal + 5% tepung daun kelor; dan P2: 90% ransum basal + 10% tepung daun kelor. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode analysis of variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi ransum sebesar P0= 662,96±198,83 gram/hari; P1=770,62±231,68 gram/hari; dan P2=727,66±184,28 gram/hari, rata-rata pertambahan bobot tubuh harian sebesar P0=68,57±36,96 gram/hari; P1=123,93±13,75 gram/hari; dan P2=94,29±25,64 gram/hari, dan rata-rata efisiensi ransum sebesar P0=10,77± 5,28%; P1=17,29±5,32%; dan P2=13,86%. Kesimpulan penelitian ini bahwa penambahan tepung daun kelor (Moringa oleifera) pada ransum dapat meningkatkan pertambahan bobot tubuh dan efisiensi ransum dengan perlakuan optimal pada level 5%.
Copyrights © 2024