Sapi sonok yang bisa diartikan sebagai kegiatan merias sapi hingga secantik mungkin dan sapi yang digunakan tentunya sapi berjenis kelamin betina. Budaya ini sudah berjalan selama puluhan tahun di berbagai daerah madura salah satunya adalah Kab. Pamekasan namun sekitar tahun 1997  terjadi kericuhan yang mengakibatkan sapi sonok di ilegalkan oleh pemerintah Kab. Pamekasan. Dengan demikian, munculah seseorang yang menjadi inisator untuk merubah sapi sonok yang awalnya dilombakan menjadi kontes yang akhirnya terbentuk suatu paguyuban sapi sonok yang diketuai sang motivator dengan visi menjaga kearifan lokal, menjalin silaturahmi dan kepentingan bisnis. Penelitian ini dilakukan melalui metode penelitian kualitatif dengan teknik studi kasus, dimana fokus kepada informasi yang sesuai dengan kondisi yang dialami oleh narasumber selaku subjek penelitian. Teori yang digunakan adalah teori mengenai komunikasi kelompok kerja dalam suatu kelompok budaya yang diusung oleh oetzel yaitu Effective Intercurtural Workgroup Communication dengan paradigma teori sistem. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bagaimana  pemberdayaan masyarakat dapat menghasilkan output yang bermanfaat untuk mempermudah paguyuban sapi sonok se Madura, dalam kajian komunikasi kelompok maka kelompok tersebut dapat memenuhi kebutuhan anggotanya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024