Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terumbu karang pasca fenomena pemutihan tahun 2016 di Pulau Liukang Loe dengan menganlasis komponen persen tutupan karang baik unsur biotik maupun abiotik. Persen tutupan diukur dengan menggunakan transek garis sepanjang 20 m yang ditempatkan sejajar dengan garis pantai. Pengambilan sampel pada dua kedalaman; 3-5 m dan 8-10 m, masing-masing tiga ulangan dan jarak antar ulangan 5 m. Analisis komponen tutupan dasar perairan mengacu pada English et al. (1987). Terdapat 17 jenis karang batu, dengan persen tutupan berkisar antara 1,5 hingga 63,55% pada kedalaman 3 meter, dan 2,66 hingga 73,36% pada kedalaman 10 meter. Tutupan karang mati (DCA = Dead Coral with Algae) berkisar antara 0 hingga 59,15% untuk kedalaman 3 meter, dan 3,96 hingga 52,40% untuk kedalaman 10 meter. Hasil analisis variansi antar stasiun menunjukkan perbedaan yang nyata baik untuk tutupan karang hidup maupun tutupan DCA untuk masing-masing kedalaman (p<0,05). Berdasarkan nilai DCA sebagai dampak peristiwa bleaching  tertinggi terdapat di Stasiun I, IV dan V untuk kedalaman 3 meter, sedangkan pada kedalaman 10 m dampak terbesar terjadi di Stasiun VI. Dari enam stasiun penelitian, dua stasiun kondisi terumbu karang dalam kondisi buruk (Stasiun I dan VI), dua lainnya dalam kondisi sedang (Stasiun IV dan V), dan hanya dua kawasan yang dalam kondisi baik (Stasiun II dan III).
Copyrights © 2023