AbstrakEl Nino berdampak pada penurunan curah hujan sehingga memicu kekeringan di wilayah Kota Serang. Kondisi kekeringan ini diikuti dengan penurunan produksi padi pada beberapa wilayah yang berpengaruh terhadap penurunan produksi padi Kota Serang tahun 2023. Kasemen dan Taktakan menjadi 2 (dua) wilayah dengan dampak kekeringan paling luas, namun Kecamatan Taktakan dan Walantaka justru menjadi penyumbang penurunan produksi Kota Serang yang cukup tinggi. Penurunan yang besar di Kecamatan Taktakan dan Walantaka dipengaruhi jenis lahan. Hampir 95,3 % wilayah Kecamatan Taktakan merupakan lahan tadah hujan, sementara Kecamatan Walantaka mengandalkan irigasi setengah teknis dan tadah hujan. Tahun 2023 merupakan tahun dengan produksi terendah dalam 4 (empat) tahun terakhir.Kata Kunci: el nino, kekeringan, pertanian, produksi padi AbstractEl Nino has an impact on decreasing rainfall, thereby triggering drought in the Serang City area. This drought condition was followed by a decline in rice production in several areas which influenced the decline in overall rice production at The Serang City in 2023. Kasemen and Taktakan were the 2 (two) regions with the most widespread impact of the drought. However, Taktakan Tahun 2023, menjadi tahun dengan produksi padi terendah selama kurun waktu 4 (empat) tahun and Walantaka Districts actually contributed to the quit hight decline in Serang City's production. The large decline in Taktakan and Walantaka Districts affected land types. Almost 95.3% of the Taktakan District area is rain-fed land, while Walantaka District relies on semi-technical and rain-fed irrigation. The year 2023 was the lowest rice production in past 4 (four) years.Keywords: el nino, drought, agriculture, rice production
Copyrights © 2024