Santri di pesantren yang mempunyai keterikatan yang kuat terhadap pendidikan agama dan akhlak mempunyai potensi religiusitas yang baik. Masa remaja yang ditandai dengan perubahan biologis dan psikologis dapat menimbulkan tantangan jika tidak dikelola dengan baik. Berdasarkan wawancara dengan pengurus pondok pesantren, terlihat banyak santri yang menunjukkan kecerdasan emosional yang rendah, sehingga perlu adanya evaluasi dalam pengelolaan emosi untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi pengembangan kecerdasan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kecerdasan emosional siswa MTs Daarul Amanah untuk memastikan perilaku sesuai dengan norma. Data dikumpulkan melalui kuesioner dari kelas VIII dengan menggunakan metode deskriptif, korelasional, dan komparatif, dengan pendekatan kuantitatif. Analisis dilakukan secara kuantitatif dan deskriptif untuk mengidentifikasi hubungan antara kecerdasan emosional dan religiusitas. Hasil penelitian menunjukkan validitas instrumen tinggi (Product Moment > 0,344). Uji statistik menunjukkan data berdistribusi normal (signifikansi > 0,05). Ada korelasi kuat antara religiusitas dan kecerdasan emosional. Model regresi tanpa gangguan dan analisis menegaskan adanya korelasi yang kuat antara religiusitas dan kecerdasan emosional. Pengaruh internal dan eksternal, termasuk sejarah yayasan dan program pendidikan, mendukung komitmen Daarul Amanah sebagai lembaga pendidikan Islam yang unggul.
Copyrights © 2023