Pemberdayaan perempuan digunakan pada suku Mandar yang dikenal dengan istilah pemberdayaan tobaine Mandar. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui kontribusi tobaine Mandar dalam mendukung tradisi sibaliparriq dengan menjadi Panggulang (recycle limbah tali kapal) dan mengetahui perkembangan kegiatan recycle limbah tali kapal di Desa Karama dari cara tradisional sampai menggunakan teknologi serta kontribusinya dalam peningkatan ekonomi kreatif di Desa Karama. Jenis penelitian yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif, data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur, wawancara, dokumentasi dan observasi, kemudian teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data kemudian penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis bahwa di Desa Karama, pada tahun 2023 terdapat sekitar 300 orang masyarakat yang berprofesi sebagai panggulang dan mayoritas pengrajin adalah tobaine (Perempuan) Mandar. Perkembangan alat teknologi yang digunakan yaitu bor cas, mesin palati dan mesin penggiling, dengan peluang kerja dan upah yang terjamin pada recycle limbah tali kapal sehingga mampu meningkatkan ekonomi kretaif di Desa Karama. Kontribusi tobaine Mandar sangat penting untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga yang sejalan dengan konsep sibaliparriq yaitu berbagi kesulitan dan kesetaraan. Pemerintah berperan aktif untuk meminimalisir hambatan kurangnya pengetahuan teknologi terhadap masyarakat Desa Karama.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024