Pharmascience
Vol 11, No 1 (2024): Jurnal Pharmascience

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kesambi Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus

Febriani, Rezki (Unknown)
Salasa, Alfrida Monica (Unknown)
Ratnah, St. (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Mar 2024

Abstract

Penyakit infeksi merupakan penyakit dengan pravalensi tinggi di Indonesia. Bakteri merupakan penyebab infeksi kulit. Ekstrak daun kesambi mengandung metabolit sekunder sebagai agen antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun kesambi (Schleicher aoleosa) terhadap pertumbuhan bakteri P. aeruginosa dan S. aureus berdasarkan zona hambat. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan daun kesambi yang diproses dengan cara maserasi kemudian dilanjutkan dengan uji fitokimia. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram dengan variasi konsentrasi yaitu 5%, 10%, dan 15% untuk mengetahui zona hambat. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata zona hambat P.  aeruginosa adalah 13,3 mm pada konsentrasi 5%, 15,3 mm pada konsentrasi 10%, dan 17,3 mm pada konsentrasi 15%, hasil kontrol positif 38,3 mm, dan kontrol negatif diperoleh 0 mm. S. aureus pada konsentrasi 5% adalah 10,6 mm, konsentrasi 10% yaitu 12 mm, dan pada konsentrasi 15% yaitu 25 mm, kontrol positif 25 mm, dan pada kontrol negatif didapatkan 0 mm, yang berarti tidak memiliki zona hambatan. Konsentrasi 15% merupakan konsentrasi yang memiliki daya hambat terbesar dalam menghambat pertumbuhan P. aeruginosa dan S. aureus (p=0,046 <0,05). Kata Kunci: Zona hambat, Uji fitokimia, Bakteri, Maserasi, Schleicheraoleos  Infectious disease is a disease with high prevalence in Indonesia. Bacteria are the cause of skin infections. Kesambi leaf extract contains secondary metabolites as antibacterial agents. This study aims to determine the antibacterial activity of kesambi leaf extract (Schleichera oleosa) on the growth of P. aeruginosa and S. aureus bacteria based on the inhibition zone. This research was conducted using an experimental method using kesambi leaves which were processed by maceration and then followed by phytochemical tests. Antibacterial activity test was carried out by disc diffusion method with various concentrations, namely 5%, 10%, and 15% to determine the inhibition zone. The results showed that the average inhibition zone of P. aeruginosa was 13.3 mm at a concentration of 5%, 15.3 mm at a concentration of 10%, and 17.3 mm at a concentration of 15%, a positive control result was 38.3 mm, and the control negative is obtained 0 mm. S. aureus at a concentration of 5% is 10.6 mm, at a concentration of 10% is 12 mm, and at a concentration of 15% is 25 mm, the positive control is 25 mm, and the negative control is 0 mm, which means it has no inhibition zone. The concentration of 15% was the concentration that had the greatest inhibition in inhibiting the growth of P. aeruginosa and S. aureus (p=0.046 <0.05).

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

pharmascience

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

Jurnal Pharmascience memuat naskah hasil penelitian dan artikel review bidang kefarmasian. Naskah dapat berasal dari mahasiswa, dosen, peneliti, dan lembaga riset. Setiap naskah yang diterima redaksi Jurnal Pharmascience akan ditelaah oleh Mitra Bebestari dan Anggota Redaksi. Jurnal Pharmascience ...