Latar Belakang: Seiring dengan masa pubertas dan perjalanan menuju akhir masa remaja, banyak remaja putri mengalami peningkatan lemak tubuh serta kenaikan berat badan. Untuk mencapai berat badan yang diinginkan dan bentuk tubuh ideal, mereka sering menggunakan beragam metode seperti mengubah pola makan, rajin berolahraga, melakukan perawatan tubuh, bahkan sampai mengonsumsi pil diet. Namun, praktek-praktek tidak sehat ini seringkali menjadi pemicu gangguan makan yang serius. Gangguan makan yang kronis dapat mengakibatkan penderita menderita sakit kronis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara citra tubuh yang negatif dan gangguan makan pada remaja putri.Subjek dan Metode: Penelitian ini adalah sebuah penelitian observasional dengan desain cross-sectional yang dilakukan di beberapa Sekolah Menengah Atas di Kota Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada rentang waktu bulan Juli hingga Agustus 2022. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah gangguan makan, sedangkan variabel independennya adalah citra tubuh negatif. Instrumen penelitian menggunakan Kuisioner Multidimensional Body Self-Relation Questionnaire Appearance Scale (MBSRQ-AS) untuk mengukur kepuasan terhadap citra tubuh dan Eating Disorder Diagnostic Scale (EDDS) untuk menilai gangguan makan. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji chi-square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara citra tubuh negatif dan gangguan makan jenis binge eating disorder (p=0.004).Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa citra tubuh negatif memiliki pengaruh terhadap timbulnya gangguan makan.
Copyrights © 2024