Tanaman karet (Hevea brasiliensis) merupakan tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi. Tanaman karet juga sebagai komoditi unggulan yang menghasilkan lateks. Untuk meningkatkan produkstivitas karet dan menghasilkan lateks yang berkualitas, petani harus menggunkan klon unggul. Seperti penggunaan stum mata tidur karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg). Produktifitas tanaman karet selain menggunakan klon unggul juga dapat memanfaatkan mikroorganisme yang dapat membantu pertumbuhan tanaman karet, seperti Mikoriza. Penambahan Fungi Mikoriza Abuskular (FMA) dapat digunakan untuk membantu penyerapan unsur hara oleh tanaman di pembibitan. Penelitian ini mengenai pengaruh pemberian beberapa dosis fungi mikoriza arbuskular (FMA) terhadap pertumbuhan Stum Mata tidur karet (Hevea brasiliensis Muell Agr). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan dosis mikoriza yang tepat untuk pertumbuhan stum mata tidur karet. Variabel yang diamati adalah persentase akar terinfeksi FMA, waktu muncul tunas, panjang tunas, diameter tunas dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian dosis 5 gram FMA memiliki derajat infeksi tertinggi yaitu 70%. Pertumbuhan stum mata tidur karet umur 16 MST menunjukkan pertumbuhan yang bervariasi pada semua variabel pengamatan baik tanpa diberi FMA maupun diberi FMA dengan beberapa dosis FMA yang sudah di aplikasikan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024