Bonggol pisang, yaitu bagian tanaman pisang yang selama ini sering diabaikan, namun diketahui mengandung serat pangan yang melimpah, hingga saat ini masih belum termanfaatkan secara optimal. Di sisi lain, 10% dari total populasi penduduk Indonesia memutuskan untuk mengubah gaya hidupnya menjadi gaya hidup vegetarian. Oleh sebab itu, kebutuhan akan sumber pangan dari bahan non hewani menjadi meningkat. Hal ini membuka peluang untuk perkembangan bisnis abon berbahan baku bonggol dari tanaman pisang kepok yang diketahui banyak terdapat di wilayah Indonesia. Metode eksperimental digunakan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan formulasi abon nabati yang berkualitas dan disukai oleh penganut pola makan vegetarian. Tiga waktu penggorengan abon (80, 85, dan 90 menit) serta dua metode penirisan (dengan alat press sederhana dan dengan mesin spinner) digunakan untuk menemukan formulasi abon berbahan baku bonggol pisang kapok terbaik. Hasil penelitian menunjukkan, formulasi abon plant-based yang paling disukai panelis baik dari segi warna, rasa, aroma, tekstur, dan daya terima secara keseluruhan adalah abon dengan waktu penggorengan 90 menit, jenis penirisan mesin spinner dan kadar air abon 2,8%. Kata kunci:
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024