Jangkauan hembusan udara suatu Air Conditioner (AC) merupakan hal penting yang harus diperhitungkan dengan benar agar ruangan dapat dingin atau hangat secara cepat sehingga konsumsi energi AC dapat dioptimalkan. Untuk memperluas jangkauan hembusan AC, pabrik pembuat AC menggunakan efek Coanda yaitu dengan menghembuskan udara AC dingin pada plafon ruangan atau ke arah lantai ruangan untuk udara hangat. Namun peningkatan jangkauan hembusan udara AC akibat efek Coanda tidaklah sebesar yang disebutkan dan dipromosikan oleh pabrikan AC didalam brosur marketing mereka terutama pada saat start-up peralatan AC. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku transien hembusan udara AC seperti jarak tempuh udara AC pada plafon atau lantai dengan target untuk mempersingkat waktu start-up peralatan AC sehingga dapat mengoptimalkan konsumsi energi. Pola hembusan udara AC pada plafon atau lantai dimodelkan sebagai aliran jet negatif yang menubruk suatu permukaan kaku atau sering disebut impinging jet negatif. Model aliran ini kemudian diselesaikan secara numerik dengan menggunakan metode komputasi fluida dinamik (CFD) yaitu dengan menyelesaikan persamaan Navier-Stokes dan persamaan energi pada domain komputasi yang telah ditetapkan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan bilangan Re tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan sebaran udara AC pada pada plafon namun mengubah rezim aliran dari steady menjadi unsteady dengan munculnya osilasi dalam aliran. Perilaku osilasi aliran sulit untuk ditebak polanya namun pencocokan kurva regresi linear Str ~ Re3 dapat memberikan akurasi yang memadai.
Copyrights © 2024