Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Vol. 1 No. 3 (2023)

Regangan dan Pola Retak Balok Beton Bertulang Berdasarkan umur pada Presentase Ground Granulated Blast Furnace Slag 20%

Tania Almira Vionalita (Unknown)
Lilya Susanti (Unknown)
Ming Narto Wijaya (Unknown)



Article Info

Publish Date
23 Jan 2024

Abstract

Pembangunan di indonesia bukan hanya terfokus pada daerah di perkotaan saja namun jugaterfokus pada daerah pedesaan. Beton merupakan salah satu material yang digunakan pada saat membangun suatu bangunan yang dimana beton tersebut tersusun dari air semen dan agregat. Material GGBFS ini bisa digunakan untuk pengganti dari sebagian semen, karena material ini rendah akan panas sehingga sesuai untuk beton yang bermutu tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari apakah GGBFS yang diproduksi oleh PT Krakatau Semen Indonesia sebagai parsial semen pada beton yang dihasilkan khususnya pada umur beton. Penelitian ini menggunakan FAS yaitu 0,3. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil akhir dari pengujian beton dengan umur 50 dan 56 hari yang menggunakan GGBFS 20% dapat dilihat bahwa variasi umur 50 hari nilai regangannya lebih kecil daripada umur 56 hari, dan penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis awal semakin tua umur beton yang terjadi semakin kecil dikarenakan karung goni kemungkinan tidak dalam keadaan basah. Besar lendutan yang muncul akibat dari uji kekuatan lentur pada balok dengan kondisi pembebanan dua titik menunjukkan variasi yang cukup lendutan dibandingkan dari 3 variasi balok tersebut. Hasil pengujian kuat lentur yang dilakukan pada beton menghasilkan retakan pertama di setiap benda uji dengan pembebanan yang berbeda. Dari keseluruhan grafik tegangan regangan yang dihasilkan oleh strain gauge yang dipasang pada balok beton bertulang menghasilkan grafik yang berbeda.Kata Kunci : beton, material GGBFS, renggangan, pola retak

Copyrights © 2023