Fenomena fluktuasi harga minyak bumi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan aspal minyak di Indonesia seiring dengan kerusakan jalan yang juga terjadi. Asbuton berpotensi besar menjadi subtitusi maupun komplementer dari aspal minyak. Pengaplikasian dan pemeliharaan Asbuton harus sesuai agar tidak menyebabkan Asbuton sulit tercampur secara homogen jika terjadi penggumpalan saat penyimpanan dan mempengaruhi sifat campuran. Eucheuma sebagai salah satu jenis rumput laut penghasil Iota Carrageenan yang memiliki sifat viskositas tinggi dan ketahanan suhu dapat mengatasi kelemahan dari penggunaan Asbuton dalam campuran perkerasan jalan dengan mengikat campuran beraspal dan menstabilkan ketahanan suhu campuran sehingga dapat melengkapi serta memperbaiki campuran perkerasan jalan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil dari subtitusi penggunaan Asbuton dalam campuran Laston Lapis Aus (AC-WC) serta penambahan serbuk Carrageenan. Penelitian dilakukan dengan menguji karakteristik material yang digunakan, melakukan uji Marshall, lalu dilanjut dengan pengolahan data dan analisis statistik data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh material yang digunakan dan karakteristik Marshall yang dihasilkan memenuhi standar. Penambahan variasi kadar Carrageenan terhadap KAO campuran yakni 6.5% mampu meningkatkan nilai VMA dan VFB, nilai stabilitas dan flow mengalami fluktuasi, sementara nilai VIM dan MQ menurun. Adapun kadar Carrageenan optimum sebesar 8.5% dalam campuran menghasilkan karakteristik marshall dengan nilai VMA sebesar 20,88%, nilai VIM sebesar 3,27%, nilai VFB sebesar 84,33%, nilai kelelehan sebesar 3,7 mm, nilai MQ sebesar 364,5 kg/mm dan nilai stabilitas sebesar 1255,53 kg. Kata kunci: AC-WC Asb, Carrageenan, Karakteristik Marshall
Copyrights © 2023