Negara Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia berdampak pada timbulnya potensi gempa bumi di berbagai wilayah. Maka pembangunan gedung perlu dibuat tahan terhadap gempa dengan daktilitas yang baik agar struktur mampu berdeformasi inelastik dan tidak mengalami kehancuran. Perencanaan struktur tahan gempa didasarkan pada peraturan yang berlaku yaitu SNI 1726:2019. Pada penelitian ini akan dilakukan desain ulang tulangan lentur balok yang selanjutnya dianalisis momen kurvatur dan daktilitas kurvaturnya. Daktilitas kurvatur dari balok yang didesain ulang akan dibandingkan dengan balok eksisting gedung yang ditinjau. Sampel balok induk yang dianalisis meliputi: B-1, B-2A, B-2B, B-2C, B-3A, B-4, B-5A, dan B-5B. Hasil dari penelitian diperoleh balok yang didesain ulang memiliki rasio tulangan yang lebih sedikit dibandingkan dengan balok eksisting. Perbedaan rasio tulangan ini berpengaruh pada besar nilai daktilitas kurvaturnya. Rasio tulangan yang lebih kecil menghasilkan nilai momen yang lebih kecil namun nilai kurvaturnya lebih besar. Sebaliknya rasio tulangan yang lebih besar akan menghasilkan nilai momen yang lebih besar namun nilai kurvaturnya lebih kecil. Kata kunci: SNI 1726:2019, tulangan lentur, momen kurvatur, daktilitas kurvatur
Copyrights © 2024